Medan, www.tempodaily.com — Seorang anggota DPRD Sumatera Utara "Megawati Zebua", menjadi sorotan publik setelah terekam kamera diduga terlibat cekcok dan melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang pramugari Wings Air saat proses boarding di Bandara Binaka, (13/4).
Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, terlihat suasana tegang di dalam kabin pesawat. Seorang perempuan yang belakangan diketahui adalah Megawati Zebua, terlihat bersitegang dengan pramugari, dan dalam satu momen, diduga melakukan tindakan fisik yang menyerupai cekikan ke arah leher awak kabin.
Insiden terjadi dalam penerbangan IW-1267 yang dijadwalkan berangkat dari Gunungsitoli menuju Medan. Berdasarkan informasi dari pihak maskapai, ketegangan bermula ketika koper Megawati yang telah diberi label bagasi kabin harus dipindahkan ke bagian bagasi kargo karena keterbatasan ruang di kompartemen atas.
Pramugari menjelaskan bahwa keputusan itu diambil sesuai prosedur keselamatan penerbangan. Namun Megawati diduga menolak instruksi tersebut dan mempertahankan kopernya. Ketegangan pun meningkat hingga berujung pada dugaan kontak fisik.
Corporate Communications Strategic Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, mengonfirmasi bahwa insiden tersebut memang terjadi dan menyebut bahwa salah satu penumpang melakukan tindakan yang tidak kooperatif. Pihak maskapai juga menyatakan telah melibatkan otoritas hukum dalam menangani kejadian tersebut sebagai bentuk perlindungan terhadap awak kabin dan demi menjaga standar keselamatan penerbangan.
Wings Air menegaskan bahwa seluruh prosedur telah dijalankan sesuai regulasi penerbangan sipil, dan setiap bentuk gangguan terhadap awak pesawat atau keselamatan penerbangan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
.jpg)
Klarifikasi dari Megawati Zebua
Menanggapi viralnya video dan pemberitaan yang muncul, Megawati Zebua menyampaikan klarifikasinya kepada media pada Selasa (15/4).
Ia membantah melakukan tindakan mencekik pramugari, dan menyebut bahwa kontak fisik yang terekam hanya merupakan gestur spontan saat meminta pramugari untuk bergeser dan memberi ruang bagi penumpang lanjut usia yang sedang kesulitan masuk.
"Saya hanya berniat membantu agar penumpang lain bisa masuk dengan mudah. Tidak ada niat untuk melakukan kekerasan," ujar Megawati.
Ia juga menjelaskan bahwa sempat terjadi salah paham terkait koper penumpang lain yang ingin tetap dibawa masuk karena alasan transit.
Ia mengaku menyesalkan kejadian itu menjadi perhatian publik tanpa memperhatikan konteks secara utuh.
Hingga berita ini diturunkan, proses hukum dan investigasi internal dari pihak maskapai masih berlangsung. Pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi terkait langkah hukum lebih lanjut yang akan diambil.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya sikap kooperatif dan saling menghormati di dalam dunia penerbangan, baik dari pihak penumpang maupun awak pesawat, demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
(tim_red - Dani)
