• Jelajahi

    Copyright © Tempo Daily
    Best Viral Premium Blogger Templates
    Popup Iklan Slider
    Banner Iklan

    monetag multi

    copas

    Iklan

    Waspada! Modus Penipuan di WhatsApp Kembali Marak, Kenali Ciri-Cirinya

    Selasa, 25 Februari 2025, Februari 25, 2025 WIB Last Updated 2025-02-26T11:41:50Z

     

    Waspada! Modus Penipuan di WhatsApp Kembali Marak, Kenali Ciri-Cirinya


    Redaksi, Tempodaily.com : WhatsApp telah menjadi aplikasi pesan instan yang paling populer di dunia, digunakan oleh miliaran orang untuk berkomunikasi setiap hari. 26/02/2025


    Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, platform ini juga menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan siber yang mencari cara untuk menipu pengguna. Berbagai modus penipuan semakin berkembang, mulai dari penyamaran sebagai pihak resmi hingga tawaran hadiah palsu. Kurangnya kewaspadaan dan minimnya informasi sering kali membuat korban terjebak dalam jeratan para penipu.


    Agar terhindar dari kejahatan digital ini, penting untuk memahami berbagai ciri pesan mencurigakan yang beredar di WhatsApp. Berikut ini adalah beberapa modus yang paling sering digunakan serta cara efektif untuk menghindarinya. 


    1. Pesan dari Nomor Tidak Dikenal dengan Isi Mencurigakan

    Salah satu tanda utama penipuan adalah pesan yang datang dari nomor yang tidak dikenal. Umumnya, pesan semacam ini memiliki beberapa ciri khas:

    • Bahasa yang tidak natural atau berantakan – Sering kali, pesan penipuan memiliki tata bahasa yang aneh atau terkesan diterjemahkan secara otomatis dari bahasa asing.
    • Tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan – Misalnya, mendapatkan uang tunai atau hadiah besar tanpa sebab yang jelas.
    • Tautan mencurigakan – Beberapa pesan berisi tautan yang mengarah ke situs palsu yang berpotensi mencuri data pribadi atau menyebarkan malware.
    • Permintaan data pribadi secara langsung – Penipu sering kali meminta informasi sensitif, seperti kode OTP, PIN, nomor kartu kredit, atau password.

    Bagaimana Cara Menghindarinya?

    ✅ Jangan langsung membalas pesan dari nomor tidak dikenal.
    ✅ Hindari mengklik tautan yang mencurigakan atau tidak diketahui asal-usulnya.
    ✅ Laporkan nomor mencurigakan ke WhatsApp agar bisa segera ditindaklanjuti.
    ✅ Aktifkan fitur verifikasi dua langkah di WhatsApp untuk meningkatkan keamanan akun.


    2. Penipuan dengan Modus Menyamar sebagai Pihak Resmi atau Orang Terdekat

    Modus lain yang sering digunakan adalah berpura-pura menjadi pihak resmi atau seseorang yang kita kenal. Beberapa contoh umum meliputi:

    • Mengaku sebagai bank, marketplace, atau perusahaan besar – Pelaku biasanya mengirim pesan yang mengatasnamakan instansi tertentu dan meminta korban untuk mengklik tautan atau memberikan informasi pribadi.
    • Berpura-pura menjadi teman atau anggota keluarga – Penipu sering mengaku sebagai orang yang kita kenal, dengan alasan kehilangan ponsel atau memiliki nomor baru, lalu meminta bantuan berupa uang atau kode verifikasi.
    • Menggunakan foto profil serta nama yang menyerupai orang yang kita kenal – Pelaku dapat mengambil foto dari media sosial korban dan membuat akun palsu untuk menipu kontak mereka.

    Bagaimana Cara Menghindarinya?

    Verifikasi nomor tersebut dengan menghubungi langsung pihak yang bersangkutan melalui jalur lain (telepon atau media sosial resmi).
    Jangan mudah percaya jika ada permintaan transfer uang, apalagi jika dilakukan dengan terburu-buru.
    Cek apakah nomor tersebut terdaftar di platform resmi perusahaan terkait dengan mengunjungi situs atau menghubungi layanan pelanggan mereka.
    Laporkan nomor palsu ke WhatsApp dan pihak berwenang jika merasa dicurigai.


    3. Modus Penipuan dengan Kedok Undian atau Hadiah Palsu

    Salah satu modus penipuan yang sudah lama ada tetapi masih sering terjadi adalah undian atau hadiah palsu. Biasanya, penipu mengklaim bahwa korban telah memenangkan hadiah besar dari perusahaan seperti WhatsApp, Google, atau platform e-commerce ternama.

    Beberapa ciri khas modus ini antara lain:

    • Penipu meminta korban untuk membayar biaya administrasi atau pajak hadiah sebelum bisa mengklaim hadiah.
    • Korban diminta untuk mengisi formulir yang mencantumkan informasi pribadi yang bisa disalahgunakan.
    • Penipu menggunakan nomor pribadi atau alamat email yang tidak resmi, bukan dari perusahaan yang disebutkan.

    Bagaimana Cara Menghindarinya?

    🚫 Jangan mudah percaya dengan pesan yang mengklaim Anda memenangkan hadiah jika Anda tidak pernah mengikuti undian tersebut.
    🚫 Jangan memberikan informasi pribadi atau mentransfer uang untuk klaim hadiah.
    🚫 Hindari mengklik tautan yang mencurigakan, terutama jika berasal dari sumber yang tidak dikenal.
    🚫 Periksa situs resmi perusahaan terkait untuk memastikan kebenaran informasi.


    Langkah Pencegahan Tambahan untuk Keamanan di WhatsApp

    Selain mengenali modus penipuan yang sering terjadi, pengguna juga perlu mengambil langkah-langkah pencegahan berikut untuk melindungi akun WhatsApp mereka:


    Aktifkan verifikasi dua langkah – Fitur ini menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta PIN tambahan saat masuk ke akun WhatsApp di perangkat baru.
    Jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapa pun, termasuk orang yang mengaku sebagai pihak resmi.
    Gunakan fitur privasi WhatsApp untuk membatasi siapa saja yang bisa melihat foto profil, status, dan informasi pribadi lainnya.
    Perbarui aplikasi WhatsApp secara berkala untuk mendapatkan perlindungan dari fitur keamanan terbaru.
    Laporkan dan blokir nomor mencurigakan untuk membantu mencegah penyebaran penipuan.


    Penipuan di WhatsApp semakin canggih dan beragam. Oleh karena itu, kewaspadaan dan pemahaman terhadap berbagai modus yang digunakan menjadi kunci utama agar tidak menjadi korban. Jika menemukan pesan yang mencurigakan, jangan ragu untuk melakukan verifikasi melalui jalur resmi dan melaporkan nomor penipu agar tidak semakin banyak orang yang dirugikan.

    Dengan meningkatkan kesadaran dan berbagi informasi kepada orang-orang di sekitar kita, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.

    Komentar

    Tampilkan