Gunungsitoli // www.tempodaily.com //: komunitas Kimo resmi mengumumkan hasil kejuaraan lomba menulis novel, cerpen, dan puisi. (09/02/2025).
Pengumuman pemenang Lomba Menulis Novel, Cerpen, Puisi dilakukan secara online melalui platform Zoom, dihadiri oleh puluhan peserta dan penikmat sastra yang antusias. Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian lomba yang telah berlangsung sejak 23 Desember 2024 hingga 31 Januari 2025.
Elvan Operius, selaku Ketua Komunitas Kimo, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terselenggaranya acara ini dengan sukses. Ia juga mengapresiasi antusiasme generasi muda yang begitu tinggi dalam mengikuti lomba ini.
"Kami sangat bangga melihat semangat dan kreativitas para peserta. Ini membuktikan bahwa minat terhadap dunia literasi, khususnya menulis novel, cerpen, dan puisi, masih sangat hidup di kalangan generasi muda," ujar Elvan.
Elvan juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. (HC). H. Yusman Dawolo, M.Com.I, yang telah memberikan dukungan penuh dan menjadi sponsor utama dalam kegiatan ini.
"Atas nama Komunitas Kimo, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Yusman Dawolo. Dukungan dan kepercayaan beliau telah menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berkarya dan mengadakan kegiatan yang bermanfaat seperti ini," tambahnya.
Lomba menulis yang diselenggarakan oleh Komunitas Kimo ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah bagi para penulis muda untuk mengekspresikan ide dan gagasan mereka. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat lahir bakat-bakat baru di dunia sastra yang mampu memberikan kontribusi positif bagi perkembangan literasi di Indonesia.
Pengumuman pemenang berlangsung dengan lancar dan penuh semangat. Para pemenang dari masing-masing kategori diumumkan satu per satu. Setiap kategori memiliki tiga pemenang yang tidak hanya mendapatkan hadiah menarik, tetapi juga kesempatan untuk mempublikasikan karya mereka melalui platform yang disediakan oleh Komunitas Kimo.
Pemenang Lomba Menulis Novel, Cerpen, dan Puisi:
Kategori Novel:
- Juara 1: Febi Santa Permata Gea – Harapan dan Kesederhanaan
- Juara 2: Echa – Mata Bathin
- Juara 3: Daniel Bazikho – Badai Samudera
Kategori Cerpen:
- Juara 1: Arif Presetyo – Uang Saku
- Juara 2: Limpus Taweni Lahagu – Menembus Cakrawala
- Juara 3: Jenni Johana Pasaribu – Menyeduh Harapan
Kategori Puisi:
- Juara 1: Febi Santa Permata Gea – Hidup adalah Tarian
- Juara 2: Triman Syukur Waruwu – Jiwa yang Meronta
- Juara 3: Yustina Halawa – Irama di Tengah Kesederhanaan
Dalam kegiatan lomba menulis ini, seorang generasi muda berbakat, Febi Santa Permata Gea, berhasil meraih dua kemenangan sekaligus dalam dua kategori, yaitu kategori novel dan kategori puisi. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam dunia literasi.
Dalam acara penutupan, Ferdinan Harefa, selaku Ketua DPC Partai Buruh Kota Gunungsitoli, Ketua DPC SBSI 1992 Kota Gunungsitoli, sekaligus Penasehat Komunitas Kimo, turut memberikan apresiasinya terhadap pencapaian luar biasa ini.
"Ini luar biasa. Generasi yang semangat, pintar, dan berbakat. Kita harus terus mendukung mereka agar semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi dunia sastra Indonesia," ungkap Ferdinan.
Di akhir acara, Elvan Operius menegaskan komitmen Komunitas Kimo untuk terus mengadakan kegiatan serupa di masa depan.
"Ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang kami. Kami berharap program-program seperti ini dapat terus berlanjut dan semakin berkembang, sehingga semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk berkarya," pungkasnya.
Riang Zega, seorang peserta lomba, menyampaikan apresiasi dan motivasinya saat diwawancarai oleh media. Ia mengungkapkan bahwa partisipasinya dalam perlombaan, khususnya di bidang karya tulis, telah mendorongnya untuk berpikir lebih keras dan menggali potensi dirinya lebih dalam.
Dengan semangat yang tinggi, Riang Zega membagikan motivasi yang selalu ia pegang: "
Apabila orang lain bisa, maka saya harus bisa. Jika saya ingin sukses, maka saya harus merasakan kegagalan."
Selain itu, Riang Zega juga memberikan pesan inspiratif kepada para peserta lainnya. Ia menekankan agar kegagalan tidak dianggap sebagai akhir dari segalanya, melainkan sebagai awal yang baru.
"Jadikan kegagalan sebagai awal dari segalanya, karena kesuksesan justru berawal dari kegagalan," ujarnya.
Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada Komunitas Kimo dan Bapak Yusman Dawolo atas penyelenggaraan lomba yang memberikan dampak positif. Riang Zega berharap program-program serupa dapat terus dilaksanakan dan semakin sukses di masa depan.
"Terima kasih untuk setiap momen yang berharga. Pengalaman ini akan menjadi langkah menuju kesuksesan. YAAHOWU," tutupnya dengan penuh semangat.
#Dir